Kamis, 22 Januari 2009

Bawang Merah dan Diabetes Mellitus


Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan kekurangan hormon insulin dalam tubuh. Hormon insulin ini berfungsi dalam mengubah gula darah menjadi gula otot yang disimpan dalam hati. Penderita DM memilki kadar gula darah yang tinggi karena tidak ada yang mengubahnya menjadi gula otot, maka urin penederita DM ini terdapat glukosa.

Ada beberapa obat alternativ yang bisa digunakan sebagai obat DM ini, salah satunya adalah bawang merah (Allium cepa). Di Eropa, Asia, dan Timur Tengah bawang merah mentah sudah lama dijadikan makanan pilihan favorit untuk mengendalikan gula darah. Para peneliti India menyatakan bahwa makin banyak bawang merah yang diberikan, makin besar gula darah yang berkurang. Tak ada perbedaan antara bawang merah mentah dan bawang merah yang telah direbus.

Menurut teori tim peneliti, bawang merah mengandung senyawa allyl propyl disulfide dan allicin yang dapat mempengaruhi metabolisme gula dalam hati, atau metabolisme pelepasan insulin, dan atau mencegah perusakan insulin. “Agen” yang mungkin mempunyai kemampuan hipoglikemia, menurunkan kadar gula darah. Bukti eksperimen dan klinis menunjukkan bahwa allyl propyl disulfide menurunkan gula darah dengan cara meningkatkan “masa hidup” (lifespan) insulin

Sebenarnya dalam bawang merah terdapat depressor gula darah. Senyawa antidiabetes dari bawang merah ini bekerjanya mirip dengan obat farmasi antidiabetes umum, yang dikenal sebagai tolbutamide. Cara kerja tolbutamide ialah dengan cara marangsang sintesis dan pengeluaran insulin. Hasil penelitian lain menunjukkan, bawang merah mempunyai efek menurunkan gula dan lemak darah. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk menambahkan bawang merah ke dalam setiap hidangan makanan. Bawang merah dapat digunakan setelah makan dalam jumlah bebas.

Sumber: Nurfi Afriansyah, Peneliti pada Pusat Litbang Gizi dan Makanan Depkes RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar