Selasa, 17 Februari 2009

ALL ABOUT MENOPAUSE


Menopause….mendengar kata ini menjadi penasaran sebenernya apa ya? Mengapa banyak wanita yang takut menghadapinya?

Menopuase adalah pendarahan fisiologik yang terakhir yang masih dikendalikan ovarium, karena ovarium mengalami penurunan fungsi dan ukuran sehingga hormon estrogen dan progestron yang biasanya dihasilkan secara siklik mulai menurun sehingga mempengaruhi kelancaran haid. Seorang wanita yang menopause tidak mempunyai lagi sel telur yang dapat dibuahi, bahkan siklus anovulasi ini telah berlangsung sejak fase premenopause. Menopause ini biasanya terjadi pada wanita yang
berusia antara 48-50 tahun.



Secara medis istilah premenopause adalah suatu kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki proses penuaan (aging), yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen ovarium yang sangat berperan dalam hal reproduksi dan seksualitas. Penurunan kadar estrogen tersebut sering menimbulkan gejala yang sangat mengganggu aktivitas kehidupan para wanita, bahkan mengancam kebahagiaan rumah tangga. Gejala tersebut disebut sindroma menopause, yang meliputi hot flushes (semburan panas dari dada hingga wajah), night sweat (keringatan di malam hari), dryness vaginal (kekeringan vagina), penurunan daya ingat, insomnia (susah tidur), depresi (rasa cemas), fatigue (mudah capek), penurunan libido, drypareunia (rasa sakit ketika berhubungan seksual) dan incontinence urinary (beser). Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia. Dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena pola makannya. Wanita Eropa dan Amerika mempunyai estrogen yang lebih banyak daripada Asia. Ketika terjadi menopause, wanita Eropa dan Amerika estrogennya menurun drastis dibanding wanita Asia yang kadar estrogennya moderat. 


Sindroma menopause sendiri dapat memicu munculnya berbagai penyakit degeneratif antara lain: kanker, tumor, asteoporosis (tulang keropos), astesklerosis dan sebagainya. Selain itu, pada keadaan tadi fungsi sistem imunitas (kekebalan) mengalami penurunan. Khususnya aktivitas yang diperantai oleh sel T. Hal ini karena kelenjar timus atrofi (mengkerut). Padahal kelenjar timus merupakan tempat pendewasaan sel T. Sehingga dengan atrofinya timus, sel T yang dewasa berkurang, demikian pula fungsinya. Hal ini berdampak pada fungsi sel B dalam memproduksi antibodi. 


Sumber: www.gizi-net.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar